Sabtu, 05 Maret 2016

Hijrah

Diposting oleh Unknown di 14.55



Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنفُسِہِمۡ‌ۗ 
Artinya:“…sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum sehingga mereka mengubahnya sesuatu keadaan mereka sendiri…” (Q.S. Ar-Ra’d [13] : 11).

Bagi kita sebagai umat Islam, hijrah adalah suatu bentuk perubahan, berubah dari suatu keadaan yang jelek atau suatu keadaan yang buruk kepada keadaan yang lebih baik. Perubahan pertama dan paling penting adalah perubahan dari lorong kebodohan menuju cahaya ilmu  pengetahuan.

Hijrah adalah proses, yang sangat tidak mudah, terkadang dipenuhi keraguan, takut akan kehilangan, khawatir akan segala sesuatu yang akan terjadi didepan. Namun ketahuilah kawan, istiqamah setelah penghijrahan itu berat, lebih dari sebuah kata sulit, berdiri sendirian diatas kebenaran jauh lebih rentan godaan yang bisa saja membuat seseorang yang telah “hijrah” kembali kepada masa jahiliyahnya (Semoga Allah selalu melindungi kita).


Yang karenanya jika seseorang telah mencoba untuk hijrah, meninggalkan segala kesia-siaan dalam kesehariannya, memulai untuk selalu menjaga ibadahnya, memperbaiki sholat, hafalan dan bacaannya, mengurangi pakaian yang menampakkan auratnya, jangan ya akhi, jangan ukhti, janganlah lidah ini mudah untuk mencela,  usahlah mata ini dipicingkan saat dirinya hadir dihadapan, apalah lagi sampai mengingat-ngingat kembali seperti apa dirinya sebelum hijrah.

Seseorang mungkin pernah melakukan kesalahan, melakukan dosa, disadari atau tidak, terlihat maupun yang tak terlihat khalayak, besar ataupun kecil, namun bukan berarti ia tak boleh menjadi yang lebih baik, atau menganggap ia tak pantas untuk menjadi baik.

Ya Rabbi…
Kini aku menyaksikan perubahan diri seseorang, yang sebelumnya tak luput ku doakan ia dalam setiap sujud penghambaan, dalam setiap derai air mata, seseorang yang sejak kecil tak kukenal demikian, ternyata lingkungan yang tidak sehat mampu mengubahnya menjadi orang lain.

Aku tak mampu mengubahnya dengan tanganku, tidak juga dengan ucapanku, karena mungkin dulu aku lupa, bahwa Allah lah yang mampu membolak-balikkan hati seorang hamba, yang kuasa memberi cahaya dihati, maka tak bosannya aku meminta dalam doa yang dimana itu adalah selemah-lemahnya iman, untuk kebaikan dirinya, kebaikan masa depannya, pemahaman ilmunya, serta keselamatan akhiratnya.

Hingga waktu itu tiba, saat wajahnya kembali basah, disaat kakinya ringan melangkah, saat ia merendahkan suara saat berbicara, saat lebih banyaknya waktu yang ia habiskan dalam rumah, saat itulah aku yakin bahwa doaku telah didengar, bahwa doa kami telah didengar.
Wallahu waliyyul mu’miniin…

Rhara
5 Maret 2016/ 25 Jumadil Awal 1437 H

0 komentar :

Posting Komentar

 

Rhara Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting