Cerpen (kayaknya)

Matahari baru terlihat saat jam menunjukkan pukul sepuluh tepat, mendung menghiasi langit sejak subuh tadi,

Aku menghela nafas dengan tangan masih menggenggam handphone, duduk dengan rasa malas-malasan didepan televisi karena ini hari libur dan dengan rasa tidak percaya kubaca ulang pesan yang tertera dilayarnya,

"Aku serius sama kamu, jangan tinggalin aku, Shasya"

Sedikit banyaknya aku tidak mengerti dengan jalan pikiran pria, mereka mengatakan dengan berkali-kali aku serius-lah, aku sayang kamu-lah, tapi tetap saja kelakuannya tidak berubah, bahkan untuk hal pergi dengan kondisi dia sudah mandi saja enggan. Oh tuhan, lihatlah betapa apanya dia.

" Sya, kamu gak sarapan? Mamah masak nasi goreng" Suara Mamah melukiskan senyumku yang sempat lenyap karena makhluk satu itu.

"Iya mah, aku mau mandi dulu" bergegas ke kamar mandi, tanpa merasa perlu membalas pesannya.

Selesai mandi dan sarapan, handphone ku berdering kembali, yah lagi-lagi namanya tertera disitu, jelas. Aku tetap tak peduli.

Tiga hari yang lalu, aku memutuskan sepihak hubungan kedekatan antara aku dan Sultan, nama pria itu. meski dengan segala upaya dia memintaku untuk bertahan bahkan sampai detik ini, aku tetap pada keputusanku, ini harga mati.

Lihatlah jelas dia hanya berani menghubungiku lewat telepon genggam, apanya yang serius? Serius yang seperti apa pula yang dia maksudkan, dan ini memang baru aku sadari sejak satu bulan terakhir, meski hubungan kami tak lebih dari 4 bulan, 

Aku menyesal, sedikit, karena awalnya aku terkesan, namun kini, aku memilih untuk berjalan sendirian, sampai suatu hari, dia yang benar-benar pria, akan hadir dan menemaniku berjalan.....ke tempat yang bahkan tidak pernah aku pikirkan saat aku sendirian.

Setengah tahun berlalu, aku tak pernah mendapat kabar Sultan, dan ia tak pernah menghubungiku, hari-hariku berjalan seperti biasa, rutinitas tugas kantor, belanja dan setumpuk pekerjaan rumah.

Dan, sampai saat itu tiba, saat hatiku tertambat pada seorang pria, yang entah mengapa dia mulai suka, datang dan pergi dari fikiranku, yang menciptakan banyak tanya, inikah (lagi) rasanya cinta ?

27 November 2013
2:13 PM